Capaian Pembelajaran Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti SD (Fase A, B, dan C)

Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi pembelajaran yang harus dicapai murid pada setiap fase perkembangan siswa. Capaian Pembelajaran mencakup sekumpulan kompetensi dan lingkup materi, yang disusun secara komprehensif dalam bentuk narasi. Capaian Pembelajaran untuk pendidikan Sekolah Dasar (SD) terdiri dari Fase A, B, dan C.

Fase A

Capaian Pembelajaran Umum
Pada akhir Fase A, peserta didik meneladani tokoh yang ada dalam Ramayana dan Mahabharata. Dan membiasakan berdoa dan bersembahyang dan mengenal ciptaan Hyang Widhi Wasa. Selain itu, mampu mengenal ajaran tri kaya parisudha dan perilaku orang suci dalam kehidupan serta mengenal sarana persembahyangan.

Capaian Pembelajaran per Elemen

Sraddha dan Bhakti
Peserta didik mengenal aspek Keyakinan dan Ketuhanan ini peserta didik dapat mengenal ciptaan Hyang Widhi Wasa.

Susila
Peserta didik dapat mengenal nilai-nilai tri kaya parisudha dan perilaku orang suci di keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan tempat tinggal.

Acara
Peserta didik mengenal bentuk korban suci yang ada dalam Hindu. Dalam hal ini peserta didik mampu mengembangkan keingintahuan tentang korban suci yang biasa dilakukan di lingkungan keluarga.

Kitab Suci Weda
peserta didik dapat mengenal dan menunjukan karakter tokoh pada cerita Ramayana dan Mahabharata yang sering dijumpai di lingungan keluarga dan sekolah.

Sejarah
Peserta didik mampu mengenal kerajan Hindu di Indonesia. Hal ini bertujuan untuk mengetahui nama tokoh dan kerajaan bercorak Hindu di Nusantara.


Fase B

Capaian Pembelajaran Umum
Pada akhir Fase B peserta didik mampu mengetahui nilai-nilai dalam kitab Ramayana dan Purana yang berwawasan kearifan lokal. Selanjutnya mengenal aspek panca sraddha dengan memahami ajaran Tri Murti sebagai perwujudan Hyang Widhi Wasa sekaligus menunjukan kemahakuasaan Hyang Widhi sebagai cadhu śakti. Selain itu pada aspek susila peserta didik memahami sad ripu sebagai perilaku yang harus dihindari, memahami ajaran subha dan asubha karma. Hal lain terkait dengan penghormatan terhadap bentuk tempat suci Agama Hindu yang ada di seluruh Indonesia sebagai bentuk penghayatan nilai-nilai kearifan lokal. Selain itu juga dapat mengambil keteladanan dari tokoh yang ada dalam sejarah Hindu.

Capaian Pembelajaran per Elemen

Sraddha dan Bhakti
Peserta didik mampu menunjukan kemahakuasaan Hyang Widhi Wasa sebagai pencipta alam semesta pada aspek trimurti dan caduśakti.

Susila
Peserta didik mampu memahami baik tri parartha dan subha asubha karma serta sifat wiweka (membedakan baik dan buruk), sehingga mampu menentukan aspek susila dalam ajaran Hindu untuk keselamatan diri dan lingkungan tempat tinggal.

Acara
Peserta didik dapat mengenal hari suci dan tempat suci sebagai dasar pelaksanaan panca yājña yang merupakan bagian integral dari pelaksanaan kehidupan sosial agama Hindu

Kitab Suci Weda
Peserta didik dapat mengenal mitologi Hindu dalam Purana dan nilai-nilai dalam Ramayana.

Sejarah
Peserta didik mampu menceritakan kembali latar tokoh pada kerajaan tersebut dan meneladaninya dalam kehidupan baik di keluarga, sekolah dan lingkungan tempat tinggal.


Fase C

Capaian Pembelajaran Umum
Pada akhir Fase C, peserta didik dapat memahami kitab suci Weda. Selain itu, mengetahui alam semesta beserta dengan isinya serta huku keadilan tertinggi di alam semesta. Kemudian, peserta didik memahami ajaran catur guru dan catur asrama sebagai aspek susila dalam kehidupan. Selain itu, dapat memahami panca yājña dalam kehidupan dan aspek sejarah perkembangan Hindu di Indonesia.

Capaian Pembelajaran per Elemen

Sraddha dan Bhakti
Peserta didik memahami konsep ketuhanan dalam bentuk unsur panca mahabhuta dan hukum sebab akibat. Hal ini juga dapat diaktualisaiskan dalam kehidupan. Hal ini dilakukan untuk melatih dirinya untuk memahami akan kecintaanya kepada Hyang Widhi dan menerapkanya dalam kehidupan keluarga, sekolah.

Susila
Peserta didik dapat menjabarkan Hindu pada aspek catur asrama dan catur guru dalam ajaran etika Hindu dengan isu yang teraktual untuk lebih memahami moralitas dalam bingkai sosial dan kenegaraan.

Acara
Peserta didik dapat mengetahui korban suci atau lebih dikenal dengan panca yājña dan manggalaning yājña sebagai bagian integral dari pelaksanaan kehidupan sosial agama Hindu

Kitab suci Weda
Peserta didik dapat Mengetahui nilai-nilai dalam Mahabharata dan subbagian dari Weda Sruti dan Smrti sebagai pedoman dalam penerapan agama kaitannya dengan IPTEKS untuk menyelaraskan dharma agama dan dharma negara.

Sejarah
Peserta didik dapat mengetahui sejarah Hindu di Indonesia sebelum dan setelah kemerdekaan. Peserta didik dapat menjabarkan dinamika yang terjadi dalam perkembangannya. Hal ini dilakukan Sebagai pedoman dalam kehidupan, menghargai sejarah dan pelestarian agama dan budaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar