Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi pembelajaran yang harus dicapai murid pada setiap fase perkembangan siswa. Capaian Pembelajaran mencakup sekumpulan kompetensi dan lingkup materi, yang disusun secara komprehensif dalam bentuk narasi. Capaian Pembelajaran untuk pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) terdiri dari Fase E dan F.
Fase E
Capaian Pembelajaran Umum
Pada akhir Fase E, peserta didik mampu menganalisis ajaran dharmasastra dalam kehidupan, punarbhawa untuk memperbaiki kualitas diri. Selanjutnya, peserta didik mampu menganalisa hakekat yājña yang terkandung dalam Ramayana. Selain itu, pada aspek susila peserta didik mampu memahami ajaran catur warna. Kemudian, serta memahami sejarah perkembangan kebudayaan peninggalan Hindu di Asia.
Capaian Pembelajaran per Elemen
Sraddha dan Bhakti
Peserta didik dapat menerapkan prinsip-prinsip ajaran punarbhawa sebagai aspek untuk memperbaiki kualitas diri. Hal ini dilakukan untuk melatih dirinya untuk memahami akan kecintaanya kepada Hyang Widhi dan menerapkanya dalam kehidupan keluarga, sekolah, masyarakat, bangsa dan Negara.
Susila
Peserta didik dapat menerapkan, menilai dan menciptakan dari nilai-nilai susila Hindu tentang catur warna untuk diterapkan dalam kehidupan untuk keseimbangan manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia dan manusia dengan alam agar terbentuk pribadi yang unggul.
Acara
Peserta didik dapat menganalisis, mengidentifikasi dan membuat kreatifitas yajna dalam Ramayana dan bentuk kearifan lokal kaitannya dengan nilai-nilai budaya bangsa dan kebangsaan. Hal ini dilakukan untuk melestarikan budaya daerah dan penerapan nilai keagamaan Hindu di Nusantara. Serta mewujudkan tri kerukunan umat beragama agar tercipta kehidupan harmonis.
Kitab Suci Weda
Peserta didik dapat menerapkan, menganalisis menilai kitab suci Hindu bagian dharmasastra sebagai sumber hukum Hindu dengan penerapan tri kerangka Hindu (tattwa, susila dan acara) sebagai pedoman kehidupan pada lingkup masyarakat.
Sejarah
Peserta didik dapat menganalisis, mengkreasikan serta kontribusi sejarah Hindu dalam perkembangan kekinian. Peserta didik dapat menjadikan sejarah sebagai sumber pembelajaran positif pada kehidupan kekinian dan berupaya melestarikan peninggalan sejarah dan kebudayaan Hindu di Asia.
Fase F
Capaian Pembelajaran Umum
Pada akhir Fase F, peserta didik mampu menganalisis ajaran upanisad, dharsana. Mokṣa sebagai tujuan akhir menurut agama Hindu, ajaran Yogacara dalam Hindu. Selanjutnya, peserta didik mampu menganalisa hakekat yājña yang terkandung dalam Mahabharata. Selain itu, pada aspek susila peserta didik mampu memahami ajaran triguna serta pilar keluarga Sukhinah menuju keluarga yang rukun, bahagia, sejahtera, dan damai. Kemudian, serta memahami sejarah perkembangan kebudayaan peninggalan Hindu di dunia.
Capaian Pembelajaran per Elemen
Sraddha dan Bhakti
Peserta didik dapat menalar, menganalisis tentang darsana dan mokṣa. Hal ini dilakukan untuk melatih dirinya untuk memahami akan kecintaanya kepada Hyang Widhi Wasa dan menerapkan dalam kehidupan keluarga, sekolah, masyarakat, bangsa dan Negara serta warga global.
Susila
Peserta didik dapat menerapkan, menilai dan menciptakan dari nilai-nilai susila Hindu pada lingkup keluarga sukinah dan triguna untuk diterapkan dalam kehidupan untuk keseimbangan manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia dan manusia dengan alam agar terbentuk pribadi yang unggul.
Acara
Peserta didik dapat menganalisis, mengidentifikasi dan membuat kreatifitas bentuk yajna dalam Mahabharata dan yogacara sesuai dengan kearifan lokal kaitannya dengan nilai-nilai budaya bangsa dan kebangsaan. Hal ini dilakukan untuk melestarikan budaya daerah dan penerapan nilai keagamaan Hindu di Nusantara. Serta mewujudkan tri kerukunan umat beragama agar tercipta kehidupan harmonis.
Kitab Suci Weda
Peserta didik dapat menerapkan, menganalisis menilai kitab suci Hindu bagian upanisad dan kodifikasi Weda dalam Hindu dengan penerapan tri kerangka Hindu (tattwa, susila dan acara) sebagai pedoman kehidupan pada lingkup berbangsa.
Sejarah
Peserta didik dapat menganalisis, mengkreasikan serta kontribusi sejarah Hindu dalam perkembangan kekinian. Peserta didik dapat menjadikan sejarah sebagai sumber pembelajaran positif pada kehidupan kekinian dan berupaya melestarikan peninggalan sejarah dan kebudayaan Hindu di Dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar