Tattwa merupakan salah satu dari “Tri Kerangka Dasar Agama Hindu” selain Susila dan Acara. Apa pengertian dari Tattwa? Berikut penjelasannya.
Bila dilihat dari segi asal katanya, Tattwa berasal dari kata Tat dan Twa (bahasa Sanskerta). Kata Tat yang berarti “itu”. dan Twa menyatakan “Ke-an”. Jadi Tattwa berarti “Keituan” atau “Tentang Itu” yaitu realita yang tertinggi (kenyataan yang tertinggi) yaitu Tuhan itu sendiri. Dalam kamus Jawa Kuno, kata “Tattwa” berarti kesejahteraan, yang membuat, hakikat jadinya, nyatanya. Dalam hal ini Tattwa dapat kita terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan kebenaran, kenyataan.
Dalam tradisi Hindu, Tattwa berarti “melihat kebenaran” dan menggunakannya untuk memecahkan problem sehari-hari. Secara umum pengertian Tattwa adalah suatu pandangan manusia terhadap dunia secara keseluruhan yang mencakup pandangan manusia dengan ruang lingkupnya yang meliputi alam semesta, pandangan terhadap manusia, serta tentang hakekat Ketuhanan.
Dalam Tri Kerangka Dasar Agama Hindu, Tattwa disebut juga filsafat atau sraddha. Jika dilihat dari pengertian kata Fisafat berasal dari bahasa Yunani dari kata “phillos” berarti gemar, senang atau cinta, dan kata “sophia” artinya kebijaksanaan menjadi bijaksana karena berusaha mendalami hakekat sesuatu. Dengan demikian filsafat berarti berusaha mengetahui tentang sesuatu dengan sedalam-dalamnya baik mengenai hakekat adanya sesuatu fungsi, ciri-cirinya, kegemarannya, masalah serta pemecahannya terhadap masalah-masalah. Sedangkan Sraddha adalah kepercayaan atau keyakinan, di dalam ajaran kepercayaan kepada Tuhan yang merupakan pokok-pokok kefilsafatan Hindu.
Jadi pengertian Tattwa secara umum adalah filsafat dharma atau tentang ajaran Tuhan sebagai dasar pegangan dalam hidup dan kehidupan manusia selaku mahluk yang paling tinggi martabatnya. Tattwa merupakan suatu ajaran tentang suatu kebenaran yang berdasarkan hukum alam, dengan demikian Tattwa berusaha memberikan gambaran pandangan mahluk hidup, masyarakat dan manusia itu sendiri. Pembahasan masalah Tattwa berarti membicarakan sesuatu tentang masalah atau problema di luar batas kenyataan seperti masalah hakekat kehidupan, hakekat Tuhan dan hakekat suatu kebenaran.
Di dalam lontar-lontar di Bali kata tattwa inilah yang dipakai untuk mengatakan kebenaran itu. Dalam bahasa sehari-hari kata tattwa diartikan uraian tentang Ketuhanan yang dalam ilmu filsafat disebut theologi dan dalam agama Hindu di sebut Brahmavidya. Untuk menjelaskan sistem kepercayaan kepada Tuhan itu dikembangkan pula ajaran Panca Sraddha (lima kepercayaan agama Hindu), di antaranya Widhi Tattwa, Atma Tattwa, Karma Phala Tattwa, Punarbhawa Tattwa dan Moksa Tattwa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar