Mahābhārata disusun oleh Mahasi Wyasa yang mana beliau sendiri juga ikut terlibat dalam cerita. Mahābhārata kemudian diceritakan oleh Rsi Waisampayana untuk Maharaja Janamejaya setelah usahanya gagal dalam mengadakan upacara korban ular (sarpa yadnya). Upacara korban ular tersebut adalah upaya untuk membalas perbuatan naga Taksaka yang telah menyebabkan kematian Maharaja Pariksit, ayah Janamejaya.
Isi pokok Mahābhārata adalah cerita tentang perang besar keturunan Maharaja Bharata (Mahābhāratayudha), antara Korawa dan Pandawa yang merupakan saudara sepupu. Secara keseluruhan, Mahābhārata dibagi menjadi 18 Bab (Parwa) sehingga disebut Astadasa Parwa.
1. Adiparwa
Adiparwa atau buku pengantar, berisi asal-usul dan sejarah keturunan Bharata yang terbagi menjadi 18 Bab yaitu: Bab 1 menceritakan isi ringkasan tiap-tiap parwa dalam Mahābhārata. Bab 2 menceritakan kisah korban yadnya Sang Srutasena atas perintah Raja Janamejaya. Bab 3 menceritakan kisah Bhagawan Domya. Bab 4 menceritakan asal-usul Hyang Agni. Bab 5 menceritakan Sang Astika anak Jaratkaru menyelamatkan para Naga dari upacara korban ular. Bab 6 menceritakan kisah Sang Winata dan Sang Kadru, kelahiran para Naga dan Sang Garuda. Bab 7 menceritakan usaha para Naga menghindarkan hukuman korban ular kutukan ibu mereka. Bab 8 menceritakan awal mula hingga peristiwa Raja Pariksit mangkat digigit Naga Taksaka. Bab 9 menceritakan keadaan pasca upacara korban ular. Bab 10 menceritakan penjelmaan para Dewa yang kemudian menurunkan Pandawa dan Korawa. Diteruskan dengan cerita Sakuntala bersuamikan Raja Duswanta. Bab 11 menceritakan kisah Maharaja Yayati dan putranya Sang Puru. Bab 12 menceritakan silsilah Pandawa dan Korawa. Dikisahkan pula penjelmaan Asta Basu yang salah satunya menjadi Bhisma, serta kisah kematian Amba. Bab 13 menceritakan penjelmaan Yama karena menjatuhkan hukuman kepada anak yang belum berumur 14 tahun. Bab 14 menceritakan kelahiran dan masa muda Pandawa dan Korawa saat berguru kepada Drona. Bab 15 menceritakan peristiwa rumah kardus, perkawinan Bhima dengan Hidimbi dan kematian raksasa Baka oleh Bhima. Bab 16 menceritakan kisah sayembara Drupadi dan pengangkatan Yudhistira menjadi raja Indraprastha. Bab 17 menceritakan hukuman Arjuna karena melanggar perjanjian dengan saudara-saudaranya mengenai pembagian waktu bersama Drupadi. Serta menceritakan perkawinan Arjuna dengan Ulupi, Citranggada dan Subadra. Bab 18 menceritakan lahirnya Abimanyu, serta terbakarnya hutan Khandawa.
Adiparwa atau buku pengantar, berisi asal-usul dan sejarah keturunan Bharata yang terbagi menjadi 18 Bab yaitu: Bab 1 menceritakan isi ringkasan tiap-tiap parwa dalam Mahābhārata. Bab 2 menceritakan kisah korban yadnya Sang Srutasena atas perintah Raja Janamejaya. Bab 3 menceritakan kisah Bhagawan Domya. Bab 4 menceritakan asal-usul Hyang Agni. Bab 5 menceritakan Sang Astika anak Jaratkaru menyelamatkan para Naga dari upacara korban ular. Bab 6 menceritakan kisah Sang Winata dan Sang Kadru, kelahiran para Naga dan Sang Garuda. Bab 7 menceritakan usaha para Naga menghindarkan hukuman korban ular kutukan ibu mereka. Bab 8 menceritakan awal mula hingga peristiwa Raja Pariksit mangkat digigit Naga Taksaka. Bab 9 menceritakan keadaan pasca upacara korban ular. Bab 10 menceritakan penjelmaan para Dewa yang kemudian menurunkan Pandawa dan Korawa. Diteruskan dengan cerita Sakuntala bersuamikan Raja Duswanta. Bab 11 menceritakan kisah Maharaja Yayati dan putranya Sang Puru. Bab 12 menceritakan silsilah Pandawa dan Korawa. Dikisahkan pula penjelmaan Asta Basu yang salah satunya menjadi Bhisma, serta kisah kematian Amba. Bab 13 menceritakan penjelmaan Yama karena menjatuhkan hukuman kepada anak yang belum berumur 14 tahun. Bab 14 menceritakan kelahiran dan masa muda Pandawa dan Korawa saat berguru kepada Drona. Bab 15 menceritakan peristiwa rumah kardus, perkawinan Bhima dengan Hidimbi dan kematian raksasa Baka oleh Bhima. Bab 16 menceritakan kisah sayembara Drupadi dan pengangkatan Yudhistira menjadi raja Indraprastha. Bab 17 menceritakan hukuman Arjuna karena melanggar perjanjian dengan saudara-saudaranya mengenai pembagian waktu bersama Drupadi. Serta menceritakan perkawinan Arjuna dengan Ulupi, Citranggada dan Subadra. Bab 18 menceritakan lahirnya Abimanyu, serta terbakarnya hutan Khandawa.
2. Sabhaparwa
Sabhaparwa berisi kisah permainan judi Pandawa dan Korawa. Permainan judi pertama dimenangkan oleh Korawa, sehingga Yudhistira harus mempertaruhkan karajaan, saudara-saudaranya, dirinya sendiri termasuk Drupadi. Diceritakan pula bagaimana Drupadi diseret secara paksa dan dipermalukan oleh Dussasana ke tempat permainan judi kemudian ditelanjangi namun atas bantuan Krshna selamat dari rasa malu. Diceritakan bagaimana marahnya Pandawa terutama Bhima dan Arjuna atas perlakuan Korawa dan bersumpah akan membalas dikemudian hari bila terjadi perang besar. Setelah permainan selesai Pandawa diperkenankan mendapatkan haknya kembali. Karena usaha licik Sakuni, Korawa berhasil mengajak Pandawa bermain judi sekali lagi, permainan dimenangkan kembali oleh Korawa sehingga sesuai perjanjian, Pandawa harus mengasingkan diri ke hutan selama 12 tahun dan setelah itu melalui masa penyamaran selama satu tahun.
Sabhaparwa berisi kisah permainan judi Pandawa dan Korawa. Permainan judi pertama dimenangkan oleh Korawa, sehingga Yudhistira harus mempertaruhkan karajaan, saudara-saudaranya, dirinya sendiri termasuk Drupadi. Diceritakan pula bagaimana Drupadi diseret secara paksa dan dipermalukan oleh Dussasana ke tempat permainan judi kemudian ditelanjangi namun atas bantuan Krshna selamat dari rasa malu. Diceritakan bagaimana marahnya Pandawa terutama Bhima dan Arjuna atas perlakuan Korawa dan bersumpah akan membalas dikemudian hari bila terjadi perang besar. Setelah permainan selesai Pandawa diperkenankan mendapatkan haknya kembali. Karena usaha licik Sakuni, Korawa berhasil mengajak Pandawa bermain judi sekali lagi, permainan dimenangkan kembali oleh Korawa sehingga sesuai perjanjian, Pandawa harus mengasingkan diri ke hutan selama 12 tahun dan setelah itu melalui masa penyamaran selama satu tahun.
3. Wanaparwa
Wanaparwa berisi kisah Pandawa selama masa 12 tahun pengasingan diri di hutan. Dalam kitab tersebut juga diceritakan kisah Arjuna yang bertapa di gunung Himalaya untuk memperoleh senjata sakti dan perjalanannya ke Indraloka.
4. Wirataparwa
Wirataparwa berisi kisah masa satu tahun penyamaran Pandawa di Kerajaan Wirata setelah mengalami pengasingan selama 12 tahun. Yudistira menyamar sebagai ahli agama, Bhima sebagai juru masak, Arjuna sebagai guru tari, Nakula sebagai penjinak kuda, Sahadewa sebagai pengembala, dan Drupadi sebagai penata rias.dalam masa penyamaran tersebut, Drupadi digoda oleh ipar raja Wirata yang bernama Kicaka dan Bhima atas permintaan Drupadi berhasil membunuhnya.
5. Udyogaparwa
Udyogaparwa berisi kisah tentang persiapan perang keluarga Bharata (Bharatayuddha). Krshna yang bertindak sebagai juru damai gagal merundingkan perdamaian dengan Korawa. Pandawa dan Korawa mencari sekutu sebanyak- banyaknya di penjuru Bharatawarsha, dan hampir seluruh Kerajaan India Kuno terbagi menjadi dua kelompok. Dalam perlombaan mencari sekutu, diceritakan Arjuna berhasil mendapatkan Krshna sebagai sekutu dan peristiwa raja Salya yang merupakan paman Nakula-Sahadewa akhirnya memihak Korawa.
6. Bhismaparwa
Bhismaparwa merupakan kitab awal yang menceritakan tentang pertempuran di Kuruksetra. Dalam parwa ini terselip suatu percakapan suci antara Krshna dan Arjuna menjelang perang berlangsung. Percakapan tersebut dikenal sebagai kitab Bhagawadgita. Juga diceritakan bagaimana dahsyatnya pertempuran di Kuruksetra. Bhismaparwa diakhiri dengan gugurnya Bhisma pada hari kesepuluh karena usaha Arjuna yang dibantu oleh Sikandi.
7. Dronaparwa
Dronaparwa menceritakan kisah pengangkatan Drona sebagai panglima perang Korawa. Drona berusaha menangkap Yudistira, namun gagal. Juga diceritakan kisah heroik Abimanyu yang mampu mengobrak-abrik pasukan Korawa seorang diri sehingga harus dikeroyok beramai-ramai hingga tewas. Kisah kemarahan dan sumpah Arjuna untuk membunuh Jayadrata sebelum matahari terbenam dan gugurnya Gatotkaca. Juga kisah gugurnya Drona di medan perang karena dipenggal oleh Drestadyumna ketika ia sedang tertunduk lemas mendengar kabar yang menceritakan kematian anaknya, Aswatama.
8. Karnaparwa
Karnaparwa menceritakan kisah pengangkatan Karna sebagai panglima perang Korawa. Diceritakan pula peristiwa gugurnya Dursasana oleh Bhima. Salya diminta menjadi kusir kereta Karna, untuk mengimbangi Krshna yang menjadi kusir Arjuna. Akhirnya, Karna gugur di tangan Arjuna dengan senjata Pasupati pada hari ke-17.
9. Salyaparwa
Salyaparwa berisi kisah pengangkatan Salya sebagai panglima perang Korawa pada hari ke-18. Hari itu juga, Salya gugur di medan perang. Setelah sekutu dan saudara-saudaranya mati, Duryodhana menyesali perbuatannya dan hendak meninggalkan medan perang. Hal itu menjadi ejekan para Pandawa sehingga Duryodhana terpancing untuk melawan Pandawa kembali. Yudhistira secara ceroboh mengatakan bahwa Duryodhana bebas memilih salah satu Pandawa sebagai lawannya dan dia memilih Bhima. Dalam perang tanding melawan Bhima tersebut, Duryodhana gugur setelah Bhima berhasil meremukan pahanya. Sebelum menemui ajalnya, Duryodhana sempat mengangkat Aswatama sebagai panglima perangnya.
10. Sauptikaparwa
Sauptikaparwa berisi kisah pembalasan dendam Aswatama kepada sisa pasukan Pandawa. Pada malam hari, ia bersama Kripa dan Kertawarma menyusup ke dalam kemah Pandawa dan membunuh banyak orang, termasuk Drstadyumna, Sikandhi dan putra-pura Drupadi. Setelah itu ia melarikan diri ke pertapaan Wyasa. Keesokan harinya Aswatama disusul oleh Pandawa dan terjadi pertarungan dengan Arjuna. Mereka berdua sama-sama mengeluarkan senjata sakti. Pertarunagn itu bisa dicegah oleh Bhargawa. Arjuna bisa menarik kembali senjatanya sedangkan Aswatama mengarahkan kepada kandungan Uttara karena tidak mampu menarik senjatanya kembali. Krshna sangat marah atas peristiwa tersebut dan mengutuk Aswatama.
11. Striparwa
Striparwa berisi kisah ratap tangis para wanita yang ditinggal oleh suami, putra dan sanak saudara mereka di medan perang. Pandawa menyelenggarakan upacara kremasi dan tarpana bagi mereka yang gugur dan mempersembahkan air suci kepada leluhur. Pada hari itu pula Kunti menceritakan kelahiran Karna kepada Pandawa yang selama ini menjadi rahasia pribadinya. Diceritakan pula bagaimana hancurnya hati Pandawa setelah mengetahui rahasia itu sehingga Yudhistira melontarkan kutukan bahwa mulai saat itu wanita tidak akan pernah bisa lagi menyimpan rahasia.
12. Santiparwa
Santiparwa berisi kisah pertikaian batin dan perasaan sedih serta bersalah Yudistira karena telah membunuh saudara-saudaranya di medan pertempuran. Ia kemudian diberi wejangan suci oleh Maharsi Wyasa dan Krshna. Mereka menjelaskan rahasia dan tujuan ajaran dharma agar Yudistira dapat melaksanakan kewajibannya sebagai seorang raja.
13. Anusasanaparwa
Anusasanaparwa berisi kisah kunjungan Pandawa dan Krshna ke tempat jatuhnya Bhisma dan penyerahan diri Yudhistira kepada Bhisma untuk menerima ajarannya. Bhisma mengajarkan tentang ajaran dharma, artha, aturan tentang berbagai upacara, kewajiban seorang raja, dan sebagainya. Ketika matahari menuju utarayana akhirnya Bhisma dijemput oleh Dewi Gangga dan meninggalkan dunia dengan tenang.
14. Aswamedhikaparwa
Aswamedhikaparwa berisi kisah pelaksanaan upacara Aswamedha oleh raja Yudhistira. Juga menceritakan perjalanan Arjuna mengejar kuda persembahan dan pertempurannya dengan para raja di dunia yang daerahnya dilewati oleh kuda tersebut, serta kisah kelahiran Parikesit yang semula meninggal dalam kandungan ibunya karena senjata sakti Aswatama, namun dihidupkan kembali oleh Krshna.
15. Asramawasikaparwa
Asramawasikaparwa berisi kisah kepergian Drestarastra, Gandari, Kunti, dan Widura, serta Sanjaya untuk bertapa di tengah hutan. Mereka menyerahkan sepenuhnya urusan kerajaan kepada Pandawa. Kemudian Narada datang membawa kabar bahwa mereka telah pergi ke surga karena dibakar oleh api sucinya sendiri.
16. Mosalaparwa
Mausalaparwa menceritakan kemusnahan keluarga Krshna dan seluruh bangsa Wresni karena perang saudara. Setelah melihat Balarama wafat, Krshna kemudian meninggalkan kerajaannya lalu pergi ke tengah hutan dan terbunuh oleh seorang pemburu akibat panahnya yang mengenai telapak kaki beliau. Arjuna yang mengunjungi Dwarawati mendapati bahwa kota tersebut telah kosong dan mengungsikan anak-anak dan para wanitanya ke Hastinapura. Ditengah perjalanan, rombongan mereka dirampok dan Arjuna kehilangan kekuatannya sehingga tidak bisa melindungi mereka. Atas nasihat Wyasa, kemudian Pandawa dan Drupadi menempuh hidup mengasingkan diri kehutan.
17. Mahaprastanikaparwa
Mahaprastanikaparwa menceritakan kisah perjalanan suci Pandawa dan Drupadi ke puncak gunung Himalaya. Sementara itu Parikesit, Putra Abimanyu dinobatkan menjadi raja menggantikan Yudhistira. Dalam perjalan suci tersebut, Drupadi, Sahadewa, Nakula, Arjuna dan terakhir Bhima meninggal dalam perjalanan.
18. Swargarohanaparwa
Swargarohanaparwa menceritakan kisah Yudhistira ditemani oleh seekor anjing yang sedari awal mengikuti mereka mencapai puncak gunung Mahameru (Himalaya) dan dijemput untuk mencapai surga oleh Dewa Indra. Yudhistira menolak masuk surga jika disuruh meninggalkan anjingnya sendirian. Si anjing kemudian menampakkan wujud sebenarnya, yaitu Dewa Dharma. Diceritakan pula bagaimana Yudhistira dan saudara-saudaranya beserta para sahabatnya pada akhirnya masuk surga setelah terlebih dahulu merasakan neraka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar