Barong merupakan suatu bentuk perwujudan sosok Banaspati Raja, yaitu wujud binatang gaib, dengan kekuatan magis sebagai perwujudan Dewa Siwa saat turun ke dunia, untuk menghancurkan berbagai penyakit dan marabahaya.
Wujud Barong adalah salinan rupa binatang gaib, yang pernah dilihat secara mata batin oleh orang-orang sakti, yang sering bersentuhan dengan dunia niskala.
Sehingga, Barong pada hakikat nya tidak dapat disepadankan dengan bentuk jenis binatang manapun di dunia ini.
Atas rasa hormat dan hasrat menjunjung tinggi Banaspati Raja sebagai salah satu murti, atau perwujudan dari Dewa Siwa, maka atas berbagai petunjuk gaib yang diterima oleh umat Hindu di berbagai tempat di Bali, maka dibuatlah tiruan wujud fisiknya dalam bentuk topeng, dan difungsikan sebagai simbol keagamaan.
Barong tidak dapat dipisahkan dengan hakikat dari Dewa Siwa. Spirit dari Barong adalah Ida Bhatara Dalem, yang tiada lain merupakan murti atau citra dari Dewa Siwa.
Sebagai binatang gaib, Barong tentunya memiliki kelebihan-kelebihan yang digambarkan dalam bentuk menyeramkan dan dipercaya memiliki kekuatan-kekuatan magis yang luar biasa, sehingga masyarakat Bali meyakini sosoknya sebagai sosok yang sakral.
Sedangkan Rangda, pada kalangan masyarakat umum di Bali, Rangda lebih dikenal sebagai sosok berperangai jahat yang mempraktikkan ilmu hitam untuk menghancurkan masyarakat. Persepsi ini muncul karena masyarakat lebih akrab dengan pementasan seni drama Calonarang, yang menempatkan Rangda sebagai tokoh antagonis di dalamnya.
Rangda dalam cerita Calonarang ini adalah figur janda dari Raja Girah, sebuah wilayah kecil di Kerajaan Kediri, Jawa Timur.
Namun, melihat kenyataan bahwa Rangda di Bali tidak semata-mata berfungsi sebagai peranti berkesenian, tetapi lebih penting fungsinya sebagai peranti keagamaan, atau sebagai tapakan, maka pengertian yang lebih tepat menyangkut keberadaan Rangda adalah, Rangda merupakan perwujudan Dewi Durga di bumi yang bergelar Hyang Bherawi, dengan ciri-ciri wajah seram menakutkan, rambut terurai panjang, mata melotot, lidah menjulur panjang, dan kuku-kuku yang panjang. Definisi ini lebih dapat mewakili kehadiran Rangda dalam fungsinya sebagai peranti keagamaan maupun sebagai peranti kesenian.
Lalu muncul pertanyaan, kenapa penggambaran Dewi Durga dalam aspeknya sebagai Hyang Bherawi menyeramkan?
Jawabannya adalah, karena hal yang menyeramkan dan menakutkan harus kita tundukkan terlebih dahulu sebelum menerima berkah dan karunia sang dewi.
Karena ketakutan akan hal-hal yang menyeramkan adalah tembok penghalang melakukan pemujaan kepada Dewi Durga. Pikiran yang dipenuhi ketakutan, maka ketulus iklasan dan kesungguhan tidak akan muncul dalam diri kita saat memujanya.
Dewa Siwa dan Dewi Durga yang hadir ke dunia diwujudkan sebagai Barong dan Rangda sesungguhnya adalah pelawatan atau citra dan misi Beliau untuk menyelamatkan manusia serta memberikan perlindungan.
Barong dan Rangda memang diwujudkan sangat menyeramkan. Namun, dibalik sosok menyeramkan tersebut ada hal luar biasa yang ada pada Barong dan rangda. Penampakan yang seram adalah tabir yang menghalangi makna dari kehadiran sosok barong dan rangda.
Oleh karenanya, untuk menemukan makna dibalik itu, maka kita harus menyingkap tabir yang menyeramkan itu. Seram sesungguhnya mewakili kekuatan atau sakti dari Barong dan Rangda. Barong dan Rangda yang menyeramkan hanyalah simbol suci yang dilekatkan padanya sebagai kekuatan penghancur, yakni menghancurkan segala kejahatan, penolak bala dan sejenisnya.
Disamping itu, sosok menyeramkan Barong dan Rangda adalah pesan simbolik agar manusia menaklukan segala macam ketakutan dalam diri, sebab ketakutan akan hal yang menyeramkan adalah penghalang bagi manusia untuk mendekatkan diri padaNya. Sederhananya, ketakutan harus disingkirkan terlebih dahulu, maka sosok Barong dan Rangda tidak akan terlihat menyeramkan lagi.
Barong dan Rangda memang diwujudkan sangat menyeramkan. Namun, dibalik sosok menyeramkan tersebut ada hal luar biasa yang ada pada Barong dan rangda. Penampakan yang seram adalah tabir yang menghalangi makna dari kehadiran sosok barong dan rangda.
Oleh karenanya, untuk menemukan makna dibalik itu, maka kita harus menyingkap tabir yang menyeramkan itu. Seram sesungguhnya mewakili kekuatan atau sakti dari Barong dan Rangda. Barong dan Rangda yang menyeramkan hanyalah simbol suci yang dilekatkan padanya sebagai kekuatan penghancur, yakni menghancurkan segala kejahatan, penolak bala dan sejenisnya.
Disamping itu, sosok menyeramkan Barong dan Rangda adalah pesan simbolik agar manusia menaklukan segala macam ketakutan dalam diri, sebab ketakutan akan hal yang menyeramkan adalah penghalang bagi manusia untuk mendekatkan diri padaNya. Sederhananya, ketakutan harus disingkirkan terlebih dahulu, maka sosok Barong dan Rangda tidak akan terlihat menyeramkan lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar